Sabtu, 30 September 2017

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian
Definisi Metodologi
Metodologi penelitian merupakan sebuah cara untuk mengetahui hasil dari sebuah permasalahan yang spesifik, dimana permasalahan tersebut disebut juga dengan permasalahan penelitian.
Dalam Metodologi, peneliti menggunakan berbagai kriteria yang berbeda untuk memecahkan masalah penelitian yang ada. Sumber yang berbeda menyebutkan bahwa penggunaan berbagai jenis metode adalah untuk memecahkan masalah.
Jika kita berpikir tentang kata “Metodologi”, itu adalah cara mencari atau memecahkan masalah penelitian. (Research Institute Industrial, 2010).
Dalam Metodologi, peneliti selalu berusaha untuk mencari pertanyaan yang diberikan dengan cara-cara yang sistematis yang digunakan dan berupaya untuk mengetahui semua jawaban sampai dapat mengambil kesimpulan. Jika penelitian tidak dilakukan secara sistematis pada masalah, akan lebih sedikit kemungkinannya untuk dapat mengetahui hasil akhir. Untuk menemukan atau menjelajahi pertanyaan penelitian, peneliti akan menghadapi berbagai permasalahan,  dimana semua itu baru dapat diselesaikan secara efektif jika menggunakan metodologi penelitian yang benar (Industrial Research Institute, 2010).
Dalam istilah sederhana, metodologi dapat diartikan sebagai, memberikan sebuah ide yang jelas tentang metode apa atau peneliti akan memproses dengan cara bagaimana di dalam penelitiannya agar dapat mencapai tujuan penelitian.
Dalam rangka untuk merencanakan proses penelitian secara keseluruhan dan agar penelitian dapat selesai tepat waktu serta penelitian berjalan di arah yang benar, maka peneliti haruslah hati-hati dalam memilih metodologi. Sehingga proses pemilihan metode penelitian adalah bagian yang sangat penting di dalam proses penelitian. Dengan kata lain; Metodologi berguna dalam rangka memetakan pekerjaan penelitian secara keseluruhan dan memberikan kredibilitas kepada hasil penelitian yang dicapai nantinya.
Kesimpulan dari berbagai pengertian tentang metodologi di atas, menurut versi statistikian adalah: metodologi penelitian adalah sebuah upaya sistematis dalam rangka pemecahan masalah yang dilakukan peneliti agar dapat menjawab permasalahan-permasalahan atau fenomena yang terjadi.
Dengan menggunakan metodologi penelitian, peneliti akan dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan sehingga dapat menemukan solusi dari permasalahan. Serta kesimpulan-kesimpulan tersebut dapat dipercaya, sebab menggunakan pengukuran-pengukuran secara scientific.


Manfaat Metodologi Penelitian

Manfaat metodologi penelitian adalah:
  1. Menggunakan metodologi, peneliti dapat memudahkan pekerjaannya agar sampai pada tahap pengambilan keputusan atau kesimpulan-kesimpulan.
  2. Menggunakan metodologi, para peneliti dapat mengatasi berbagai keterbatasan yang ada, misalnya keterbatasan waktu, biaya, tenaga, etik, dan lain-lain.
  3. Kesimpulan yang diambil oleh peneliti dapat terpercaya.
  4. Kesimpulan yang diambil dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan.

Metode Penelitian

Apabila kita sudah memahami arti dan manfaat dari metodologi penelitian, maka kita akan sampai pada pertanyaan: ada berapa macam metode penelitian?
Berdasarkan berbagai sumber yang ada, Metode penelitian ada dua macam, yaitu metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif. Untuk penjelasan secara komprehensif pada dua jenis metode penelitian ini, statistikian sudah menjelaskannya dalam artikel lain dalam website ini. Silahkan baca:
  1. Penelitian Kuantitatif
  2. Penelitian Kualitatif
Namun, beberapa sumber yang lain menyebutkan bahwa selain metode penelitian kuantitatif dan kualitatif, ada metode yang lain, yaitu korelasi dan analisis regresi serta Meta-Analysis. Statistikian tidak dapat menjelaskan mengapa korelasi, analisis regresi dan meta-analysis menjadi bagian yang lain dari pada metode kuantitatif dan kualitatif. Padahal menurut statistikian, korelasidan analisis regresi merupakan bagian dari metode penelitian kuantitatif. Dan lebih tepat disebut sebagai jenis-jenis analisis dari pada disebut sebagai jenis metode penelitian. Hal ini menajadi pekerjaan rumah bagi statistikian dan juga para pembaca untuk menemukan jawabannya. Begitu juga Meta-Anaysis, statistikian berpendapat bahwa jenis ini termasuk ke dalam metode penelitian kualitatif. 
Metodologi penelitian adalah proses atau cara ilmiah untuk mendapatkan data yang akan digunakan untuk keperluan penelitian[1]. Metodologi juga merupakan analisis teoretis mengenai suatu cara atau metode.[butuh rujukan] Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.[2] Hakikat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian.[butuh rujukan] Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu.[3] Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.




PENGERTIAN METODE

Metode (method), secara harfiah berarti cara. Selain itu metode atau metodik berasal dari bahasa Greeka, metha, (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), jadi metode bisa berarti jalan atau cara yang harus di lalui untuk mencapai tujuan tertentu.
Secara umum atau luas  metode atau metodik berarti ilmu tentang jalan yang dilalui untuk mengajar kepada anak didik supaya dapat tercapai tujuan belajar dan mengajar. Prof. Dr.Winarno Surachmad (1961), mengatakan bahwa metode mengajar adalah cara-cara pelaksanaan dari pada murid-murid di sekolah.Pasaribu dan simanjutak (1982), mengatakan bahwa metode adalah cara sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Metode adalah prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu. Kemudian ada satu istilah lain yang erat kaitannya dengan dua istilah ini, yakni tekhnik yaitu cara yang spesifik dalam memecahkan masalah tertentu yang ditemukan dalam melaksanakan prosedur.
Pengertian organisasi dan metode secara lengkap adalah
Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan.

PENGERTIAN METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupak an suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.  Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia  yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
Adapun tujuan Penelitian adalah penemuan, pembuktian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
  1. Penemuan. Data yang diperoleh dari penelitian merupakan data-data yang baru yang belum pernah diketahui.
  2. Pembuktian. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
  3. Pengembangan. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Kegunaan penelitian dapat dipergunakan untuk memahami masalah, memecahkan masalah, dan mengantisipasi masalah.
  1. Memahami masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya diketahui.
  2. Memecahkan masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk meminimalkan atau menghilangkan masalah.
  3. Mengantisipasi masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk mengupayakan agar masalah tersebut tidak terjadi.
Diagram alir proses penelitian 





Jenis Data dalam Penelitian




Langkah Dalam Metode Ilmiah
Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah harus mengikuti langkah-langkah tertentu. Marilah lebih dahulu ditinjau langkah-langkah yang diambil oleh beberapa ahli dalam mereka melaksanakan penelitian.
Schluter (1926) memberikan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian dengan metode ilmiah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian.
2. Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalah-malalah yang ingin dipecahkan.
3. Membangun sebuah bibliografi.
4. Memformulasikan dan mendefinisikan masalah.
5. Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur permasalahan.
6. Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut hu-bungannya dengan data atau bukti, baik langsung ataupun tidak langsung.
7. Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan pokok-pokok dasar dalam masalah.
8. Menentukan apakah data atau bukti yang dipertukan tersedia atau tidak.
9. Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak.
10. Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan.
11. Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa.
12. Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi.
13. Mengatur data untuk persentase dan penampilan.
14. Menggunakan citasi, referensi dan footnote (catatan kaki).
15. Menulis laporan penelitian.

A. JENIS-JENIS PENELITIAN
Dari berbagai literatur yang ada jenis penelitian sangat banyak sekali. Menurut Sugiyono (2002:2) jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi dan jenis data. Berikut ini pembagian jenis penelitian menurut Sugiyono (2002: 2-10):
Tabel 3
Tujuan
Pendekatan
Tingkat Eksplanasi
Jenis Data
1. Murni
2. Terapan
1. Survey
2. Ex Post Facto
3. Eksperimen
4. Naturalistik
5. Policy Research
6. Action Research
7. Evaluasi
8. Sejarah
1. Deskriptif
2. Komparatif
3. Assosiatif
1. Kuantitatif
2. Kualitatif
3. Gabungan Keduanya
Sedangkan Nazir (1999:54) membagi penelitian menjadi 5 kelompok yaitu:
Tabel 4
Sejarah
Deskripsi
Eksperimental
Grounded Theory
Penelitian Tindakan
1. Sejarah komparatif
2. Yuridis legal
3. Biografis
4. Bibliografis
1. Survey
2. Deskriptif berkesinambungan
3. Studi kasus
4. analisis pekerjaan
5. Studi komparatif
6. Studi waktu
1. Absolut
2. Komparatif
3. True experimental
4. Quasi experimental
Grouded Theory
Action Research
Sedangkan Lexy Moleong (2000) salah seorang diantara tokoh peneliti kualitatif membagi penelitian menjadi 4 macam yaitu:
1. Pendekatan fenomenologis
2. Interaksi Simbolik
3. Kebudayaan
4. Etnometodologi




Menurut Slamet (2003:3), jenis penelitian dapat dibagi menjadi:
Jenis penggolongan
Macam penelitian
Menurut tujuan
1. Penelitian eksplorasi
2. penelitian pengembangan
3. penelitian verifikasi
Menurut pendekatan
1. Penelitian cross sectional
2. Penelitian longitudinal /time series
3. Penelitian studi kasus
4. Penelitian Grounded
5. Penelitian survey
6. Penelitian assessment
7. Penelitian evaluasi
8. Penelitian aksi
Menurut tempat
1. Penelitian perpustakaan
2. Penelitian laboratorium
3. Penelitian kancah
Menurut pemakaian
1. Penelitian murni
2. Penelitian terapan
Menurut bidang ilmu
1. Penelitian pendidikan
2. Penelitian ekonomi
3. Penelitian hukum
4. dll
Menurut taraf penelitian
1. Penelitian deskriptif
2. penelitian eksplanasi
Menurut saat terjadi variabel
1. Penelitian histories
2. Penelitian ekspos facto
3. Penelitian eksperimen
Jenis penelitian menurut Newman, LW (1997) diklasifikan berdasarkan empat dimensi: 1. Berdasarkan tujuan penelitian. 2. Berdasarkan manfaat penelitian. 3. Berdasarkan dimensi. 4. Berdasarkan teknik pengumpulan data.
Penjelasan
1. Penelitian Eksploratory
Penelitian yang bertujuan untuk mengeksplorasi topik baru, menggambarkan fenomena sosial dan menjelaskan bagaimana terjadinya suatu fenomena sosial.
Tujuan penelitian eksplorasi adalah:
a. Menjadikan sebuah topik yang baru dikenal oleh masyarakat luas.
b. Mengembangkan gambaran dasar mengenai topik yang sedang dibahas.
c. Menggeneralisasi beberapa gagasan dan mengembangkan teori yang bersifat tentatif.
d. Membuka kemungkinan diadakanya penelitian lanjutan mengenai topik yang sedang dibahas.
e. Memformulasikan pertanyaan dan menjelaskan kembali sebuah topik sehingga menjadi lebih sistematik untuk dimengerti.
f. Mengembangkan teknik dan arah untuk penelitian selanjutnya.

2. Penelitian Deskriptif
Tujuan penelitian deskriptif adalah menyajikan gambaran yang lengkap mengenai setting sosial dan hubungan-hubungan yang terdapat dalam penelitian.
Tujuan dari penelitian deskriptif adalah:
a. Menghasilkan gambaran yang akurat tentang sebuah kelompok.
b. Menggambarkan mekanisme sebuah proses atau hubungan.
c. Memberikan gambaran, baik yang berbetnuk verbal maupun numerikal.
d. Menyajikan informasi dasar.
e. Menciptakan seperangkat kategori atau pengklasifikasian.
f. Menjelaskan tahapan-tahapan atau seperangkat tatanan.
g. Menyimpan informasi yang tadinya bersifat kontradiktif mengenai subyek penelitian.
3. Penelitian Eksplanatory
Penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan bagaimana sebuah fenomena sosial terjadi. Tujuan dari penelitian ekplanasi yaitu:
a. Menjelaskan secara akurat sebuah teori.
b. Mencari penjelasan yang lebih baik mengenai sebuah topik.
c. Mengembangkan pengetahuan yang lebih jauh mengenai sebuah proses.
d. Menghubungkan topik-topik yang berbeda namun memiliki kesamaan dalam pernyataan.
e. Membangun dan memodifikasi sebuah teori sehingga menjadi lebih lengkap.
f. Mempertahankan sebuah teori dalam topik baru.
g. Menghasilkan bukti untuk mendukung sebuah penjelasan atau prediksi.
4. Penelitian Murni
Penelitian murni menjelaskan pengetahuan yang amat mendasar mengenai dunia sosial. Penelitian ini mendukung teori yang menjelaskan bagaimana sosial, apa yang menyebabkan sebuah peristiwa terjadi.
5. Penelitian Terapan
Penelitian yang bersifat pragmatis serta berorientasi pada perubahan serta mencoba untuk menyelesaikan masalah tertentu secara spesifik. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi-rekomendasi bagi masalah-masalah tertentu, dan bukan semata-mata untuk mengembangkan teori.
Beda Penelitian Murni dan Terapan
Penelitian murni
Penelitian terapan
1. Penelitian diadakan untuk kepuasan peneliti.
2. Peneliti secara bebas memilih permasalahan dan subyek penelitian.
3. Penelitian diadakan berdasarkan norma absolut penelitian yang dibuat oleh peneliti.
4. Fokus penelitian pada logika dan rancangan penelitian yang dibuat oleh peneliti.
5. Tujuan utamanya adalah untuk menyumbangkan pengetahuan teoritis dasar.
6. Keberhasilan dinilai ketika hasil penelitian dimuat dalam jurnal dan memiliki pengaruh pada komunitas ilmuan lain.
1. Penelitian adalah pekerjaan yang diatur oleh sponsor yang kedudukannya ada di luar disiplin ilmu.
2. Penelitian diadakan berdasarkan tuntutan pemberi sponsor.
3. Sponsor diberikan berdasarkan manfaat yang diperoleh setelah hasil penelitian.
4. Fokus penelitian adalah kemampuan untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sehingga dapat digunakan untuk kepentingan pemberi sponsor.
5. Tujuan utamanya adalah tujuan pragtis dari hasil penelitian.
6. Keberhasilan dinilai ketika hasil penelitian dapat digunakan oleh pihak pemberi sponsor dalam membuat keputusan.
Ada beberapa macam penelitian terapan yaitu:
a. Action research
Merupakan penelitian terapan yang berfokus pada tindakan sosial seperti masalah gender
b. Evaluative
Penelitian terapan yang mengukur keberhasilan suatu program, penelitian evaluaitve ini meliputi:
– Formatif, yaitu penelitian yang dilakukan selama program berjalan.
– Sumatif, berupa penelitian yang dilakukan ketika program sudah selesai.
6. Penelitian Cross Sectional
Penelitian yang mengambil satu bagian dari gejala (populasi) pada satu waktu tertentu. Penelitian ini biasanya merupakan penelitian yang mudah dan berbiaya murah
7. Penelitian Longitudinal
Penelitian yang dilakukan pengamatan-pengamatan yang berkaitan dengan satu fenomena sosial –informasi-informasi mengenai masyarakat atau unit penelitian lain dalam durasi waktu tertentu yang dilakukan lebih dari sekali. Penelitian ini lebih kompleks dan memerlukan biaya lebih banyak dibandingkan dengan cross sectional.
Penelitian ini terdiri dari:
a. Panel studi, yaitu peneliti mengamati kelompok orang-orang yang sama dalam kurun waktu yang berbeda.
b. Time series, yaitu peneliti mengumpulkan tipe informasi yang sama mengenai perubahan gejala dari sekelompok orang dalam waktu yang berbeda.
c. Cohort studi, yaitu peneliti mengamati perubahan gejala pada pada sejumlah responden dengan karakteristik yang sama – bisa dilihat dari pengalaman hidup yang dimilikinya.
8. Penelitian Case Study
Penelitian ini bersifat mendalam dengan penekanan pada kasus-kasus yang spesifik yang terjadi pada satu rentang waktu yang ketat.
9. Penelitian Eksperimen
Penelitian yang dilakukan dalam lingkungan laboratorium maupun dalam kehidupan yang sebenarnya. Peneliti biasanya menciptakan kondisi yang dimanipulasi bagi salah satu kelompok subyek penelitiannya.
10. Penelitian Survey
Peneliti mengajukan pertanyaan tertulis, baik yang telah tersusun dalam kuisioner maupun dalam wawancara.
11. Penelitian Content Analisis
Teknik pengumpulan data untuk menjelaskan formasi yang terdapat dalam material yang bersifat simbolik seperti gambar, film dan lirik lagu.
12. Penelitian Excisting Variabel
Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan data statistik yang dikumpulkan pada penelitian terdahulu maupun laporan yang diberikan oleh pemerintah.
13. Penelitian Lapangan
Penelitian yang dilakukan dalam bentuk studi kasus pada kelompok kecil orang dalam durasi waktu tertentu.
14. Penelitian historical comparative
Menjelaskan aspek-aspek kehidupan sosial yang terjadi di masa lalu atau yang terjadi pada kebudayaan yang berbeda.Penelitian historis bertujuan untuk merekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi dan memverifikasikan, serta mensistematiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat, dihubungkan dengan fakta yang ada pada masa sekarang dan proyeksi masa depan.
15. Penelitian Perkembangan
Penelitian perkembangan bertujuan untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi waktu. Contoh studi mengenai pertumbuhan anak secara langsung dengan mengukur pertumbuhan dan perkembangan anak (individu) yang diteliti.
16. Penelitian Korelasional
Tujuan penelitian korelasional adalah untuk menyelidiki sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.
17. Penelitian Kausal Komparatif
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat yang ada, mencari kembali fakta yang mungkun menjadi penyebab melalui daa tertentu.
18. Penelitian Eksperimental Sungguhan
Penelitian eksperimental sungguhan bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental, satu atau lebih kondisi perlakuan dari membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan.
19. Penelitian Eksperimental Semu
Penelitian Eksperimental semu bertujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh denganeksperimen yang sebenarnya dalam keadaan ang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasikan semua variabel yang relevan.
20. Penelitian Eksplorasi
Penelitian yang mencari sebab akibat permasalahan dan maslah tersebut belum pernah terjadi, sehingga peneliti bertindak dalam suasana kegelapan, namun berusaha untuk menemukan permaslahan yang sedang atau akan diteliti.
21. Penelitian Pengembangan
Bertujuan untuk mengembangkan hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, baik pengembangan ilmu murni maupun untuk terapan
22. Penelitian Verifikasi
Penelitian yang bermaksud mengulangi penelitian dengan maslah dan obyek yang sama, dengan tujuan mengoreksi penelitian sebelumnya.
23. Penelitian Grounded
Suatu metode penelitian yang mendasarkan diri kepada fakta dan menggunakan analisa perbandingan bertujuan untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktikan teori dan mengembangkan teori dimana pengumpulan data dan analisa data berjalan pada waktu yang bersamaan.
24. Penelitian Asessment
Penelitian ini dalam kasus-kasus management atau ekonomi digunakan untuk penilaian suatu proyek dimulai sampai akhir proyek, sehingga kredibilitas peneliti sangat diutamakan.
25. Penelitian Perpustakaan
Penelitian yang dilakukan di ruang perpustakaan dengan berbagai literature atau yang disebut dengan penelitian literatur
26. Penelitian Laboratorium
Penelitian yang dilakukan di laboratorium dengan menggunakan eksperimen-eksperimen biasa sering digunakanoleh orang-orang eksakta
27. Penelitian Kancah
Penelitian yang berhubungan dengan masyarakat tentang manusia dimana persoalan atau permaslahan tidak kunjung selesai.
28. Penelitian Ekspos Fakto
Penelitian untuk mengekspos kejadian-kejadian yang sedang berlangsung
B. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian secara ekstrim dipisahkan menjadi dua macam yaitu paradigma kuantitatif, dan paradigma kualitatif.
1. Paradigma Kuantitatif
Paradigma ini menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.
2. Paradigma Kualitatif
Penelitian ini menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas atau natural setting yang holistik, komplek dan rinci.
Tabel 1: Perbedaan Asumsi Paradigma Kuantitatif dan Kualitatif
Paradigma Kuantitatif
Paradigma Kualitatif
Realitas bersifat objektif dan berdimensi tunggal.
Realitas bersifat subjektif dan berdimensi banyak.
Peneliti independen terhadap fakta yang diteliti.
Peneliti berinteraksi dengan fakta yang diteliti.
Bebas nilai dan tidak bias.
Tidak bebas nilai dan bias.
Pendekatan deduktif.
Pendekatan induktif.
Pengujian teori dengan analisis kuantitatif.
Penyusunan teori dengan analisis kualitatif.
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian diisi dengan identifikasi karakteristik lokasi dan alasan memilih lokasi serta bagaimana peneliti memasuki lokasi tersebut. Lokasi hendaknya diuraikan dengan jelas, jika perlu disertakan peta lokasi, struktur organisasi, dan suasana kerja sehari-hari. Pemilihan lokasi harus didasarkan pada kemenarikan dan keunikannya
D. Waktu Penelitian
Periode penelitian disebutkan dengan jelas, diawali dengan kapan dimulainya penelitian sampai dengan target selesainya penelitian yang akan dilakukan.
E. Sumber Data
Data yang dikumpulkan secara garis besar dapat dibagi menjadi:
1. Data primer. Yaitu data yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan oleh peneliti dari sumber pertama.
2. Data sekunder. Yaitu data yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan oleh pihak lain yang biasanya dalam bentuk publikasi ilmiah atau jurnal.
F. Metode Pengumpulan Data
Ada beberapa metode pngumpulan data. Yaitu: metode observasi (pengamatan), metode kuisioner (angket), metode interviw (wawancara), dan metode dokumentasi.
1. Metode Observasi (Pengamatan)
a. Pengertian dan ciri-ciri
Pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.
Ciri-ciri metode observasi adalah:
1) Mempunyai arah yang khusus, sistematik, bersifat kuantitatif.
2) Diikuti pencatatan segera (pada waktu observasi berlangsung), hasilnya dapat dicek dan dibuktikan.
b. Petunjuk untuk mengadakan pengamatan:
1) Memiliki pengetahuan terhadap apa yang akan diobservasi dan berlaku sangat cermat dan kritis.
2) Menyelidiki tujuan penelitian (baik umum maupun khusus). Kejelasan tujuan penelitian akan menuntun mempermudah apa yang harus diobservasi.
2. Metode Kuisioner (Angket)
a. Pengertian dan tujuan
Metode kuisioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu maslaah atau bidang yang akan diteliti untuk memperoleh data, angket disebarkan kepada responden (orang-orang yang menjawab jadi yang diselidiki), terutama pada penelitian survei.
Tujuan dilakukan angket atau kuisioner ialah: 1) Memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. 2) Memperoleh informasi mengenai suatu maslaah secara serentak.
b. Macam-macam angket
1) Menurut prosedurnya, angket terbagi menjadi:
i. Angket langsung, yaitu angket yang dikirimkan kepada dan dijawab oleh responden.
ii. Angket tidak langsung, yaitu angket yang dikirim kepada seseorang untuk mencari informasi (keterangan) tentang orang lain.
2) Menurut jenis penyusun itemnya dapat dibedakan menjadi:
i. Angket tipe isian, yang terbagi menjadi dua:
i.a. Angket terbuka, yaitu apabila responnya tentang masalah yang dipertanyakan
Contoh: Bagaimana pendapat anda jika seseorang yang berkelainan (tuna) baik fisik maupun mental tidak dididik?
Jawab: ….
i.b. Angket tertutup, yaitu angket yang diwajibkan oleh responden secara oleh faktor-faktor tertentu misalnya faktor subyektivitas seseorang
Contoh: Siapa nama anda? Jawab …
Apa hobi anda? Jawab …
ii. Angket tipe pilihan.
Yaitu angket yang harus dijawb oleh responden dengan cara tinggal memilih salah satu jawaban yang sudah tersedia jumlah alternatif jawab minimal dua dan maksimal sebaiknya lima alternatif, dengan maksud supaya responden tidak bosan.
Contoh: Sudah berapa lama anda tinggal di kota ini?
Jawab:
( …. ) 1 tahun atau kurang dari 2 tahun
( …. ) 2 tahun atau hampir 2 tahun
( …. ) 3 tahun atau hampir 3 tahun
( …. ) 4 tahun atau hampir 4 tahun
c. Menyusun petunjuk
Dalam menyusun petunjuk-petunjuk untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan perlu diperhatikan petunjuk-petunjuk berikut ini:
1) Petunjuk harus singkat, lengkap, jelas namun tepat.
2) Petunjuk harus jelas. Hindarkan kata-kata asing, sulit bahkan kabur.
3) Tiap-tiap jawaban yang berbeda dengan jawaban berikutnya, hendaknya diberi petunjuk baru.
4) Bila perlu gunakanlan contoh. Berilah satu atau dua contoh tentang cara menjawabnya, namun jangan menimbulkan kesan menyarankan atau memberi sugesti kepada respon (orang yang diberi kuisioner)
c. Menyusun items (pertanyaan-pertanyaan)
1) Mempergunakan kata.
Dalam membuat kuisoner, hendaknya diperhatikan beberapa hal berikut ini:
i. Tegas dan jelas, biasa dipakai sehari-hari yang sudah dimengerti oleh responden.
ii. Hindari kata-kata yang sifatnya sentimentil. Gantilah kata-kata itu dengan yang lebih sopan.
2) Urutan-urutan pertanyaan.
Pada umumnya daftar pertanyaan mengandung tiga unsur, yaitu:
i. Informasi yang akan dikumpulkan.
ii. Identitas responden. Seperti nama, umur, kelamin, dan lain sebagainya.
iii. Bagian yang memuat mengenai tenaga lapangan (field worker).
3) Susunan pertanyaan.
i. Pertanyaan sebaiknya dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang menimbulkan perhatian dan minat, serta gampang dijawab.
ii. Pertanyaan yang kurang menarik perhatian, apalagi mengenai soal-soal pribadi, sebaiknya diletakkan di bagian tengah angket.
iii. Sebaiknya diajukan pertanyaan-pertanyaan pancingan untuk mengecek jawaban dari pertanyaan lain.
iv. Pertanyaan-pertanyaan harus disusun secara sistematis.
d. Menganalisis data
Setelah semua jawaban diterima kembali dan dicek kelengkapan jawabannya, lalu dilanjutkan dengan menabulasikan hasil-hasil jawaban yang ada ke dalam daftar tabulasi, untuk sementara jawaban yang kurang lengkap dipisahkan terlebih dahulu.
Bila data yang masuk sudah cukup lengkap dan persiapan analisis (tabulasi) telah cukup baik dan benar, maka analisis dapat segera dilaksanakan. Untuk lebih menperdalam dan mengongkretkan analisis, gunakanlah analisis kuantitatif (statistik). Namun jika permasalahannya dipandang cukup simpel, analisisnya dapat menggunakan kualitatif (pernyataan-pernyataan/statement saja).
3. Metode Interview (Wawancara)
Wawancara adalah proses tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan. Dilakukan dalam tatap muka dua orang atau lebih, lalau mendengarkan secara langsung informasi atau keterangan-keterangan yang dibutuhkan.
Tujuan wawancara ialah untuk mengumpulkan informasi, dan bukannya untuk mengubah atau memengaruhi pendapat responden.
4. Metode Dokumentasi
Metode ini berasal dari:
a. Sumber tertulis. Seperti buku, majalah ilmiah, arsip, atau dokumen pribadi maupun resmi.
b. Foto-foto.
C. Data statistik sebagai data tambahan.
G. Populasi dan Sampel
Populasi seperti dikatakan Suharsimi (1993), adalah keseluruhan subyek penelitan. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Scarvia B. Anderson (1975) mengatakan, “A population is a set (or collection) of elements possessing one or more attributes of interest.” Sedangkan Husein (2002) mengartikan populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang memunyai karakteristik tertentu dan kesempatan sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan Singarimbun (1989), berpendapat populasi ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga.
Menurut Suharsimi (1993), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan Husein (2002), berpendapat bahwa sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi. Sekaran (2003) menilai, hampir seluruh populasi diambil sebagai sampel. Dan menurut Roscoe (dalam Sekaran, 2003) ukuran sampel lebih besar dari 30, dan kurang dari 500 adalah jumlah yang cocok untuk hampir semua jenis penelitian.
Pada umumnya masalah sampling timbul apabila peneliti bermaksud untuk:
1. Mereduksi obyek penyelidikannya dengan mengambil sebagian obyek gejala atau kejadian yang dimaksudkan saja.
2. Peneliti ingin mengadakan generalisasi dari hasil penyelidikannya. Mengadakan generalisasi berarti mengesahkan kesimpulan-kesimpulan kepada obyek-obyek gejala atau kejadian-kejadian yang lebih luas daripada obyek-obyek gejala maupun kejadian-kejadian yang diselidiki.
1. Petunjuk mengambil sampel
a. Daerah generalisasi
Yang terpenting di sini adalah menentukan terlebih dahulu luas populasi sebagai daerah generalisasi. Selanjutnya barulah menentukan sampel dari daerah penelitian itu. Contoh yang penting untuk diperhatikan, jika kita ingin menyelidik hanya satu kelas dalam sebuah sekolah, jangan perluas pengambilan sampelnya hingga ke kelas-kelas lain. Apalagi meluaskannya hingga menyimpulkan sekolah-sekolah lain.
2. Penegasan sifat-sifat dan batas-batas populasi
Bila luas daerah generalisasinya telah ditetapkan, haruslah segera diikuti dengan penegasan tentang sifat-sifat populasinya. Penegasan ini sangat penting bila menginginkan adanya validitas dan reliabilitas penelitian.
3. Sumber-sumber informasi tentang populasi
Untuk mengetahui ciri-ciri populasi secara rinci, dapat diperoleh melalui bermacam-macam sumber informasi sepuytar populasi yang dituju. Misalnya menelisik sensus penduduk, atau dokumen yang disusun oleh instansi dan organisasi.
4. Menetapkan besar kecilnya sampel
Dalam konteks ini, penelitian pada dasar tidak membatasi besar atau kecilnya sampel yang harus diambil.
5. Teknik-teknik Sampling
a. Teknik random sampling (probability sampling).
Yaitu pengambilan sampling secara acak. Atau teknik pengambilan sampel semua individu dalam populasi, baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama. Semua sampel diberi kesempatan sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Pelaksaan teknik ini dapat berupa:
1) Undian
2) Ordinal. Yaitu dengan memilih nomor-nomor genap atau gasal atau kelipatan tertentu melalui pembuatan daftar yang berisi semua subyek, obyek peristiwa atau kelompok yang akan diselidiki, lengkap dengan nomor urutnya.
3) Randomisasi dari tabel bilangan random. Cara ini menuntun para peneliti untuk memilih anggota sampel dengan langkah menjatuhkan pensil secara sembarang pada petak-petak tabel yang berisi nomor-nomor, hingga diperoleh sebanyak anggota yang dibutuhkan.
b. Teknik non random sampling (non probability sampling).
Yaitu cara pengambilan sampel yang tidak memberi semua anggota populasi kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Penelitian-penelitian pendidikan maupun psikologi, adakalanya menggunakan teknik ini, karena mempertimbangkan faktor-faktor tertentu. Misalnya: faktor umur, tingkat kedewasaan, tingkat kecerdasan dan lain-lain.
6. Cara menentukan jumlah sampel
Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi yang ada, peneliti dapat menggunakan rumus Slovin (Husein Umar,SE,MM, 2002:146):
21NeNn+=
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e= Prosen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan.
Contoh:
Jika jumlah populasinya 245, lalu berapakah jumlah populasi minimal yang harus diambil dengan taraf sign 10 % ?
Jawabannya adalah sebagai berikut:
2)1,0(2451245+=n
n = 71
Sedangkan menurut Naresh K. Malhotra (1993), untuk menentukan ukuran sampel dari populasi, ditetapkan sesuai dengan variabel atau butir pertanyaan yang digunakan dalam penelitian. Menurutnya, jumlah sampel (responden) paling sedikit 4 atau 5 kali jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian.
Misalnya, dalam sebuah penelitian menggunakan 15 variabel, maka besar sampelnya minimal 60 orang (15×4). Dengan demikian, jumlah 60 sampel responden dianggap sudah memenuhi syarat.
Cara menghitung sampel yang paling mudah adalah dengan menggunakan formulasinya Sekaran (2003). Dalam tabel simulasinya Sekaran telah menentukan jumlah sampel minimal yang harus diambil jika seseorang mengadakan penelitian.

sumber :